Cerpen - Althea Alexandrine (3)
3. PERISTIWA MALAM Malam sering menyisakan cerita panjang yang memilukan. Namun ada kalanya malam menumbuhkan kebebasan. Henry memperlambat langkahnya ketika menemukan Thea meringkuk diatas jalan, tak ia duga Thea berlari sejauh ini, selain itu ia juga tidak tahu apa yang membuat Thea kabur darinya. Henry menatap tubuh yang terlihat rapuh itu. Berat, seakan atsmosfir bumi sedang mendekati Thea. "Hey.. " Ah gawat, apa yang harus ia perbuat jika seorang gadis tengah menangis?. "Jangan bawa aku pergi, kumohon. Bawa saja bangkai ku kepada mereka." Thea meracau. Henry sepontan mengrenyitkan keningnya, omong kosong apa yang gadis ini katakan. Jujur Henry ingin tahu apa yang sebenarnya keluarga Alexandrine lakukan kepada gadis berusia lima belas tahun ini, sampai-sampai membuatnya berkata seakan lebih baik mati daripada harus hidup berdampingan dengan para monster. Lengan Henry meraih pundak Thea. Terkejutnya Henry bukan main katika Thea ju...